Waktu nulis ini, aku lagi duduk di depan kamar, pakai sarung, sambil lihat halaman pondok yang agak sepi.
Beberapa santri ada yang baru sembuh dari isoman, beberapa ustadz kelihatan makin kurus, dan jujur… aku sendiri juga mulai ngerasa capek.
Capek mikir.
Capek ngurus.
Capek bilang, "semua akan baik-baik saja," padahal kadang aku sendiri gak yakin.
Gelombang Kedua Datang Tanpa Permisi
Baru aja kita ngerasa sedikit lega… santri udah mulai ngaji normal, kelas mulai hidup, kegiatan harian kembali jalan. Tapi tiba-tiba, gelombang kedua datang kayak tamu tak diundang yang langsung duduk di ruang tamu dan gak mau pergi.
Pondok mulai batasi lagi kegiatan.
Kunjungan ditiadakan.
Pengajian umum di-pending.
Dan aku harus balik lagi ke rutinitas mengajar sambil waspada:
masker di wajah, disinfektan di meja, dan doa di hati.
Bukan Soal Mengeluh, Tapi Mengaku
Aku gak nulis ini buat ngeluh. Aku cuma pengen jujur.
Bahwa jadi guru di pesantren di masa pandemi itu... bukan perkara ringan.
Kadang kita diminta jadi motivator, padahal kita sendiri sedang butuh semangat.
Diminta senyum, padahal kepala penuh beban.
Diminta sabar, padahal tidur gak nyampe 4 jam.
Tapi dari semua itu, aku belajar:
Kadang kita gak butuh kuat setiap hari. Yang penting gak nyerah.
Santri Juga Capek, Tapi Mereka Hebat
Aku lihat wajah-wajah muridku.
Mereka bosan, iya. Kangen pulang, jelas.
Tapi mereka masih berusaha tertawa, belajar, dan salim dari jauh pakai isyarat tangan.
Ada satu santri yang bilang, “Ustadz, rasanya kayak ngejar angin.”
Dan aku jawab, “Iya, tapi selama kamu lari ke arah yang benar, itu tetap kemajuan.”
Kadang, cuma hadir di kelas dan buka buku itu udah perjuangan.
Dan itu layak kita apresiasi.
Masih Ada Setengah Tahun Lagi
2021 belum selesai.
Masih ada waktu untuk memperbaiki, memperkuat, dan memperbanyak doa.
Nggak apa-apa kalau kita lelah. Yang penting jangan lupa istirahat, bukan menyerah.
Take a deep breath, dear teacher.
Take a break if you must, but don’t quit.
Karena siapa tahu, lelahmu hari ini jadi berkah untuk masa depan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.