Halaman

Rabu, 27 Januari 2010

Hasil Laporan Batik Trusmi

Hasil Laporan

1.    Asal-usul batik
Kurang tahu betul, karena usaha batik ini merupakan warisan dari orang tua. Tapi ada sedikit saya ketahui, yang pasti pada zaman dulu, kain batik merupakan kain yang hanya dipakai oleh putri-putri raja dan para bangsawan saja. Tapi seiring dengan berkembangnya zaman, batik mulai dikenal oleh masyarakat luas dan mereka mulai memakainya untuk acara-acara resmi.


2.    Perkembangan batik di Indonesia
Cukup baik, khususnya batik Cirebon
          Dulu batik hanya diminati oleh para orang dewasa dan orang tua saja.
Sekarang batik tidak hanya dikenakan pada acara resmi saja, tetapi dikenakan pada saat santai. Batik tidak hanya dibuat untuk acara resmi, tapi di buat dengan keadaan atau model yang juga diminati oleh anak-anak muda.

3.    Siapa saja yang meminati batik
 Semua kalangan, dari kalangan atas sampai kalangan bawah, baik dari pejabat, asing, pegawai, dan anak muda. Karena memang batik di porsikan tidak hanya untuk kalangan atas ataupun bawah, tapi sesuai dengan semua kalangan.


4.    Proses membatik
Jenis kain untuk membatik adalah:
a.    Mori
b.    Sutra
c.    Katun
d.    Dll
Proses membuat batik:
a.    Batik Tulis
Rendam kain tersebut kedalam air sabun selama kurang lebih 1 malam, kemudian jemur hingga kering. Setelah kering gambar pola yang di inginkan diatas kain.
Setelah itu tebalkan gambar atau sketsa yang sudah di buat dengan canting yang berisi malam atau lilin panas. Pola yang tertutup malam itulah yang nantinya berwarna putih. Setelah sketsa sudah tertutup lilin, siapkan cairan pewarna, lalu celupkan kain tersebut ke pewarna. Kemudian keringkan jangan terkena sinar matahari langsung, Karena akan membuat lilin mencair. Kain batik tersebut lebih berwarna, ulang cara pewarnaan tadi sampai batas warna yang diinginkan.
Setelah poses pewarnaan selesai, lakukan proses penglorodan (pemisahan kain dengan malam), rebus kain dengan air mendidih yang didalamnya diberi soda abu. Jangan rebus terlalu lama, angkat kain dari tempat pendidihan.
Setelah kain terasa halus atau terlihat tidak ada lilin, maka bersihkan dengan air dingin. Kemudian jemur kain tersebut.
b.    Batik cetak atau cap
Rendam kain ke dalam air sabun selama kurang lebih 1 malam, kemudian jemur hingga kering,
proses ini adalah proses yang sangat singkat dan mudah, setelah tahap pertama, tahap selanjutnya sekaligus tahap terakhir adalah pengecapan atau pencetakan.

5.    Motif-motif batik
Mega Mendung     : dari Cirebon
Kawung Dwi Warna        : dari Surakarta
Udan Liris            : dari Jogjakarta
Sido Mulya          : dari Surakarta
Dll

6.    Mewariskan batik kepada Generasi muda
Kenalkan pada generasi muda bahwa batik adalah budaya asli tanah air yang wajib di lestarikan keberadaannya. Atau dengan cara tidak langsung, yaitu buat mereka mencintai batik, dengan cara membuat model batik semenarik mungkin, seperti membuat model tas, jaket, baju yang sedang marak dipergunakan oleh anak-anak muda. Dengan cara itu mereka akan mulai tertarik pada batik, dan mulai mencari tahu tentang bagaimana cara membuatnya. Dancara yang lebih membuat tertarik generasi muda adalah, informasikan bahwa menjadi seorang pengusaha batik merupakan pekerjaan yang sukses, selain mewarnai keragaman budaya Indonesia, juga dapat membuat untung kita pribadi, yaitu dengan pendapatan yang bisa melebihi dari pendapatan seorang presiden, bahkan mencapai milyaran rupiah perbulan.

7.    Mensosialisasikan Batik
Sebenarnya sangat tidak diperlukan sosialisasi lagi, karena semua masyarakat Indonesia pasti sudah mengetahui apa itu batik. Orang asing pun mungkin mengetahuinya, bahkan mereka berkunjung ke Indonesia menyempatkan diri untuk membeli batik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar