Halaman

Sabtu, 06 Februari 2010

JUSUF KALLA

Sungguh sebuah riwayat hidup anak manusia yang sarat akan inspirasi dan keteladanan bagi segenap insan negeri ini. Betapa tidak, putra bangsa yang satu ini nyaris selalu mengguratkan prestasi di sepanjang jalan yang ditapakinya.
Muhammad Jusuf Kalla lahir pada 15 Mei 1945 di Wattampone, Bone, Sulawesi Selatan. Jauh sebelum nama besarnya terkenal, putra pasangan H. Kalla dan Hj. Athirah ini telah menunjukkan bakat kepimpinan yang cemerlang. Lahir dari keluarga pengusaha, Jusuf Kalla muda telah membuktikan bahwa dirinya mampu memegang tampuk kepemimpinan beberapa organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan.
Aktif Berorganisasi
Posisi tertinggi di sebuah organisasi politik pun direngkuhnya. Dia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Pemuda Sekretariat Bersama Golongan Karya wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara. Betapa gemilang pencapaian ini. Di tengah kesibukannya menimba ilmu, Jusuf Kalla masih mampu memberikan yang terbaik untuk organisasi-organisasi tempatnya bergabung.
Seolah tak pernah kehabisan energi dan semangat, Jusuf Kalla terus melaju dengan keberhasilan yang mencengangkan. DPRD di propinsi kelahirannya (Sulawesi Selatan) menorehkan dengan tinta emas nama Jusuf Kalla sebagai anggota. Menjadi anggota DPRD ketika masih berusia dua puluhan tahun dan berstatus sebagai mahasiswa, rasanya tak banyak pemuda mampu menggapainya.
Semua tanggung jawab berat yang dipanggulnya tak membuatnya alpa dari kewajiban menyelesaikan pendidikan. Riwayat hidup Jusuf Kalla pun diwarnai riwayat pendidikan tiada cela. Jusuf Kalla berhasil merampungkan pendidikan dari Universitas Hasanuddin.
Pendidikan di fakultas ekonomi ini diselesaikannya pada tahun 1967. Menjadi sarjana ekonomi tampaknya tak membuat Jusuf Kalla berpuas diri. Jusuf Kalla pun melanjutkan pendidikan di sebuah institut di negeri menara Eiffel ini berhasil dia genapkan pada tahun 1977.
Mengelola Usaha Keluarga
Sukses di organisasi, pendidikan, dan politik, tak pernah membuatnya merasa cukup. Jusuf Kalla terus melangit, melengkapi catatan panjang keberhasilannya. Kali ini, bidang bisnis yang dia rambahi. Dalam jeda yang amat pendek pasca meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Jusuf Kalla mendapat mandat untuk menahkodai bahtera perusahaan yang telah dibangun sang ayah.
Di tangan dingin Jusuf Kalla yang terbilang masih sangat muda untuk menjadi pengusaha, perusahaan distributor dan eksporter hasil bumi yang diamanatkan sang ayah berkembang pesat menjadi perusahaan holding dengan beberapa anak perusahaan.
Karier politik pun makin meroket. Pada awal dekade 80-an hingga menjelang tahuan 2000-an, Jusuf Kalla berhasil memgang beberapa jabatan di kancah politik, yaitu sebagai anggota MPR dan anggota Dewan Penasihat DPP Golkar.
Olah Raga & Organisasi
Dengan sederet prestasi dalam genggaman tangannya, ternyata kecintaan Jusuf Kalla pada dunia olahraga tetap terjaga. Ini dibuktikannya ketika menjabat sebagai Ketua PSM (Persatuan Sepak Bola Makassar). Jusuf Kalla pun pernah menjadi pemilik dari sebuah klub sepak bola, yaitu Makassar Utama.
Cahya terang yang menyinari kehidupannya sebagai pengusaha mengantarkan Jusuf Kalla menjadi orang nomor satu di Kadinda Sulawesi Selatan, juga sebagai ketua dewan pertimbangan lembaga ini di tingkat nasional (Kadin).
Kalangan sarjana ekonomi pun memercayakan takhta Ketua Umum ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Sulawesi Selatan) kepadanya. Mahkota wakil ketua organisasi ini di tingkat pusat pun disematkan kepadanya. Menginjak era tahun 2000-an, Jusuf Kalla berkiprah di ranah ini sebagai  penasihat.
Karir di Pemerintahan
Langkahnya seolah tak pernah terbendung. Riwayat hidup Jusuf Kalla pun makin bertabur bintang kesuksesan. Jusuf Kalla dipercaya menjadi Kepala Bulog sekaligus Menteri Perindustrian dan Perdagangan, meskipun jabatan ini hanya disandangnya tak lebih dari satu tahun. Posisi ini diraihnya kala Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi presiden.
Jusuf Kalla seolah tak pernah lelah mendulang sukses. Jusuf Kalla mendapat amanah untuk duduk sebagai Menkokesra, ketika pemerintahan dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Pada masa inilah, Jusuf Kalla menjadi tokoh penting dalam penyelasaian konflik di Poso dan Ambon. Puncak pencapaian diraih ayah dari lima anak ini ketika terpilih menjadi Wakil Presiden RI periode 2004–2009, mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di luar semua prestasinya yang gemilang tersebut, Jusuf Kalla berhasil pula membuktikan dirinya sebagai insan yang berharkat dan bermartabat. Suami dari Hj Mufidah Miad Saad ini dikenal dengan reputasinya sebagai pejabat yang “bersih”. Dia juga tampil sebagai politikus yang religius, bijak, tekun, tegas, konsisten, dan nasionalis. Satu hal yang sungguh patut diteladani adalah dibalik gelimang suksesnya, Jusuf Kalla tetaplah pribadi yang bersahaja. Sungguh, riwayat hidup Jusuf Kalla bertabur cahaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar